Prosiding National Conference on Banking and Finance: Digital Financial Services Revolution Challenges and Inclusive Opportunities Toward Sustainable Society: Jakarta, 26 Oktober 2023
Keywords:
digital innovation, digital banking, financial sustainability, islamic financeSynopsis
Konferensi ini diprakarsai oleh Indonesia Banking School sebagai respon terhadap perubahan industri jasa keuangan secara global. Satu dekade yang lalu, lembaga jasa keuangan tradisional seperti bank dan perusahaan pembiayaan mendominasi jasa keuangan. Namun, kekuatan teknologi untuk meningkatkan kecepatan dan transparansi, mengurangi biaya, dan menyediakan akses kepada masyarakat yang tidak memiliki rekening bank telah menciptakan revolusi digital di sektor keuangan. Revolusi ini mendorong perubahan mendasar dalam layanan keuangan, termasuk pembayaran, pembiayaan, investasi, dan perencanaan keuangan, yang secara kolektif dikenal sebagai inovasi keuangan digital.
Digitalisasi keuangan yang pesat merupakan sebuah kebutuhan, dan lembaga keuangan tradisional harus meningkatkan kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan gelombang baru inovasi digital. Dorongan menuju transformasi digital dalam keuangan tradisional tidak hanya dimotivasi oleh efisiensi tetapi juga oleh keinginan untuk mempertahankan pelanggan yang menginginkan proses transaksi keuangan yang lebih nyaman dan efisien. Perkembangan teknologi juga menyebabkan munculnya model bisnis baru di bidang keuangan, dengan meningkatnya jumlah start-up dan perusahaan teknologi yang menyediakan jasa keuangan.
Perusahaan Fintech telah mentransformasikan layanan keuangan menjadi mesin pertumbuhan ekonomi dengan membuka akses keuangan dan menjadi katalis bagi pesatnya pertumbuhan ekonomi digital melalui layanan keuangan yang inovatif dan saling terhubung. Cakupan inovasi yang luas mencakup produk perbankan dan pembiayaan seperti pinjaman dan pembayaran digital, insurtech di industri asuransi, serta robo-advisor dan crowdfunding di industri pasar modal. Meningkatnya ketersediaan platform perbankan terbuka dan meluasnya penggunaan kecerdasan buatan di seluruh ekosistem jasa keuangan telah mendorong perkembangan industri fintech.
Masyarakat Berkelanjutan mengacu pada komunitas berkelanjutan yang menurut Bank Dunia mencakup empat dimensi atau karakteristik. Dimensi pertama yang menandakan masyarakat berkelanjutan adalah masyarakat yang ramah lingkungan. Kedua, Masyarakat yang berkelanjutan memiliki ketahanan terhadap guncangan sosial, ekonomi, dan alam. Ketiga, Komunitas Berkelanjutan adalah komunitas yang inklusif. Mereka membawa seluruh dimensi masyarakat dan kelompok masyarakat—termasuk kelompok marginal dan rentan—ke dalam pasar, layanan, dan pembangunan mereka. Dan yang terakhir, Komunitas Berkelanjutan adalah komunitas kompetitif yang dapat tetap produktif dan menciptakan lapangan kerja bagi anggota komunitas. Oleh karena itu, tujuan membangun kota dan komunitas yang inklusif, berketahanan, kompetitif dan berkelanjutan sangat penting untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan pada tahun 2030.
Sejalan dengan Bank Dunia, industri keuangan global harus mengatasi transformasi digital dengan pola pikir masyarakat yang berkelanjutan. Tujuan ini memerlukan kolaborasi yang kuat dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk triple-helix: industri, regulator, dan akademisi. Untuk mencapai keseimbangan yang tepat antara memfasilitasi inovasi keuangan digital dan memastikan kerangka perlindungan dan pengawasan konsumen keuangan yang kuat, ekosistem inovasi keuangan digital perlu terus dikembangkan. Inovasi digital tumbuh subur dalam ekosistem yang kuat di mana investasi, akselerator, dan talenta terhubung dengan regulasi dan perlindungan pelanggan. Regulasi inovasi keuangan berbasis teknologi mendapat manfaat dari kolaborasi antara pemangku kepentingan dan mitra industri strategis.
Indonesia Banking School sebagai Perguruan Tinggi berkeinginan untuk berkontribusi bersama regulator dan industri untuk memperkaya pembahasan menuju agenda di atas. Dengan jaringan universitas yang kuat, Indonesia Banking School menginisiasi Konferensi Nasional pada tahun 2023 untuk memberikan pemikiran teoritis dan praktis serta penelitian terbaru tentang masalah ini di tiga bidang besar: Inovasi Digital dan Perbankan; Akuntansi, Tata Kelola Keuangan, dan Keberlanjutan; serta Ekonomi dan Keuangan Islam.
Chapters
-
Bab 1 Digital Innovation and Banking
-
Bab 2 Accounting, Financial Governance, and Sustainability
-
Bab 3 Islamic Economics and Finance

Downloads
Published
License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.