https://press.ibs.ac.id/index.php/ibspress/issue/feedIBS Press2025-04-28T01:31:21+00:00Arif Bahtiar[email protected]Open Monograph Press<p>Indonesia Banking School Press</p>https://press.ibs.ac.id/index.php/ibspress/catalog/book/7Matematika Ekonomi dan Bisnis Syariah: Suatu Pengantar 2025-04-25T04:05:44+00:00R. Bambang Budhijana[email protected]Puspita[email protected]Dikdik Saleh Sadikin[email protected]<p>Selamat datang dalam perjalanan ilmiah ini, sebuah eksplorasi mendalam ke dalam dunia Matematika yang khususnya disajikan dalam konteks Ekonomi dan Bisnis Syariah. Buku ini, berjudul "Matematika Ekonomi dan Bisnis Syariah (Suatu Pengantar)", didesain untuk memberikan fondasi yang kokoh bagi pembaca dalam memahami konsep-konsep kunci yang esensial dalam matematika, dengan penekanan khusus pada aplikasinya dalam ranah ekonomi yang berlandaskan prinsip-prinsip syariah.</p> <p>Bagian Satu: Konsep-Konsep Dasar<br>Bagian pertama buku ini membuka tirai perjalanan dengan membahas konsepkonsep dasar matematika yang mendasari pemahaman kita terhadap berbagai fenomena ekonomi. Mulai dari teori himpunan, sistem bilangan, eksponensial, logaritma, hingga deret, pembaca akan diajak menelusuri landasan matematika yang diperlukan untuk merespon kompleksitas realitas ekonomi.</p> <p>Bagian Dua: Fungsi<br>Bagian kedua fokus pada fungsi-fungsi matematis, dari fungsi dasar hingga konsep<br>fungsi komposisi dan invers. Pembaca akan dibimbing melalui pemahaman mendalam mengenai berbagai fungsi lanjutan, bersama dengan pembahasan mengenai limit dan kontinuitas.</p> <p>Bagian Tiga: Kalkulus<br>Bagian ketiga memasuki domain Kalkulus, membahas kalkulus diferensial, kalkulus diferensial lanjutan, dan kalkulus integral. Konsep-konsep ini menjadi pondasi penting dalam menganalisis perubahan dan akumulasi dalam konteks ekonomi.</p> <p>Bagian Empat: Aljabar Linear, Persamaan Diferensial, Persamaan Diferensi, dan Linear Programming<br>Bagian terakhir membawa pembaca ke aplikasi lebih lanjut, dengan membahas topik seperti matriks, persamaan diferensial, persamaan diferensi, dan linear programming. Semua topik ini dijelaskan dengan pendekatan yang mendalam dan kontekstual dalam memahami problematika bisnis syariah.</p>2025-04-25T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 IBS Presshttps://press.ibs.ac.id/index.php/ibspress/catalog/book/8Prosiding Konferensi Nasional Prakarsa Lintas Agama untuk Hutan Tropis2025-04-28T01:31:21+00:00Hayu Susilo Prabowo[email protected]<p>Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di dunia (mega biodiversity country) dengan nilai endemisitas yang juga tinggi, yaitu banyak keanekargaman hayati termasuk jenis-jenis satwa yang hanya ditemukan di Indonesia dan tidak dijumpai di negara manapun. Tingginya keanekaragaman hayati ini, memberikan nilai sosial, ekonomi dan lingkungan, termasuk sebagai tujuan wisata, serta sumber penghidupan berkelanjutan, dan membantu menjaga keseimbangan iklim dunia untuk kehidupan makhluk bumi.</p> <p>Upaya-upaya konservasi atau pelestarian lingkungan hidup selama ini lazimnya selalu dilakukan dengan pendekatan saintifik yang berbasis pada ilmu pengetahuan dan teknologi yang umumnya disampaikan melalui bahasa-bahasa akademik yang seringkali sulit dipahami oleh masyarakat awam. Untuk itu diperlukan suatu bentuk pesan moral dan pesan sosial lainnya berupa hukum normatif keagamaan yang menyentuh hati. Pendekatan dengan bahasa agama dapat melengkapi pesan rasionalis, sehingga pesan dapat lebih persuasif dan memotivasi masyarakat untuk menjalani kehidupan lebih baik di dunia dan akhirat nanti. Oleh karenanya akhir-akhir ini para praktisi konservasi dunia mulai menggunakan upaya konservasi dengan pendekatan keyakinan atau berdasarkan keimanan.</p> <p>Interfaith Rainforest Initiative – IRI adalah aliansi internasional lintas agama yang membawa pengaruh moral dan kepemimpinan berbasis agama pada upaya untuk mengakhiri penggundulan hutan tropis. IRI berfungsi sebagai wadah bagi para pemimpin agama dan komunitas agama untuk bekerja bahu-membahu dengan masyarakat adat, pemerintah, masyarakat sipil, dan dunia usaha dalam aksi-aksi yang melindungi hutan tropis dan melindungi mereka yang berperan sebagai penjaganya.</p> <p>IRI memiliki tiga tujuan utama: (i) mendidik dan meningkatkan kesadaran tentang krisis penggundulan hutan dan membekali para pemimpin agama dengan pengetahuan, perangkat pendidikan, dan pelatihan yang diperlukan untuk menjadi pendukung efektif untuk perlindungan hutan tropis; (ii) menggerakkan aksi berbasis agama dengan menghubungkan para pemimpin agama dengan mitra dari berbagai sektor untuk meningkatkan dampak secara kolektif; dan (iii) mempengaruhi kebijakan dan mengadvokasi pemerintah dan perusahaan untuk mengadopsi, memenuhi dan memperluas komitmen mereka untuk melindungi hutan tropis dan hak-hak masyarakat adat yang berperan sebagai penjaganya.</p> <p>Kerangka pikir acara ini didasarkan pada pentingnya pelibatan pemuka agama dan masyarakat adat dalam upaya pengendalian perubahan iklim dan pelestarian lingkungan. Pendekatan keyakinan dan nilai-nilai agama memainkan peran penting dalam memberikan pesan moral dan sosial dengan bahasa keagamaan, sehingga masyarakat dapat lebih tergerak dan termotivasi untuk menjaga hutan tropis sebagai amanah bagi kehidupan di dunia dan akhirat.</p> <p>IRI memiliki tiga tujuan utama: (i) mendidik dan meningkatkan kesadaran tentang krisis penggundulan hutan dan membekali para pemimpin agama dengan pengetahuan, perangkat pendidikan, dan pelatihan yang diperlukan untuk menjadi pendukung efektif untuk perlindungan hutan tropis; (ii) menggerakkan aksi berbasis agama dengan menghubungkan para pemimpin agama dengan mitra dari berbagai sektor untuk meningkatkan dampak secara kolektif; dan (iii) mempengaruhi kebijakan dan mengadvokasi pemerintah dan perusahaan untuk mengadopsi, memenuhi dan memperluas komitmen mereka untuk melindungi hutan tropis dan hak-hak masyarakat adat yang berperan sebagai penjaganya.</p>2024-07-03T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 IBS Presshttps://press.ibs.ac.id/index.php/ibspress/catalog/book/6Bunga rampai penelitian pada Masa Pandemi Covid-19 Bidang Perbankan, Pemasaran, dan Sumber Daya Manusia2025-04-25T03:54:16+00:00Taufiq Hidayat[email protected]Alvien Nur Amalia[email protected]Anna Sardiana[email protected]Erric Wijaya[email protected]Meta Andriani[email protected]Ossi Ferli[email protected]Santi Rimadias[email protected]Sparta[email protected]Zulfison[email protected]Whony Rofianto[email protected]Arif Bahtiar[email protected]<p>Sebagai wujud pelaksanaan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, maka Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) STIE Indonesia Banking School melakukan upaya penerbitan book chapter atau bunga rampai yang berisi kumpulan hasil penelitian dosen dan mahasiswa dengan tema ekonomi, perbankan, manajemen dan akuntansi pada periode waktu sebelum, selama dan sesudah Pandemi Covid-19.</p> <p>Penelitian pada periode Pandemi Covid-19 tersebut dilakukan untuk mengetahui dampaknya terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat khususnya bidang ekonomi, perbankan konvensional & syariah, lembaga keuangan, dan tata kelola perusahaan. Pendekatan penelitian yang beragam menunjukkan adanya upaya untuk memahami permasalahan tersebut secara lebih komprehensif dan juga beragamnya kompetensi yang dimiliki dosen dalam melaksanakan penelitian. Bunga rampai ini diharapkan menjadi rujukan bagi para pihak yang menaruh minat atas penelitian dan praktisi bidang keuangan, perbankan, keuangan syariah, marketing dan SDM.</p> <p>Bunga rampai ini terdiri atas tiga Bab. Penelitian dampak pandemi terhadap sektor akuntansi disajikan pada Bab 1, pada sektor keuangan dan pasar modal pada Bab 2, dan terhadap keuangan islam pada Bab 3. Penulis menyadari bahwa bunga rampai ini masih belum sempurna, sehingga penulis menerima saran yang membangun. Semoga bunga rampai ini bermanfaat bagi pembaca.</p>2023-12-19T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 IBS Presshttps://press.ibs.ac.id/index.php/ibspress/catalog/book/5Bunga rampai penelitian pada Masa Pandemi Covid-19 Bidang Akuntansi, Keuangan, dan Keuangan Islam2025-04-25T02:39:26+00:00Taufiq Hidayat[email protected]Alvien Nur Amalia[email protected]Bani Saad[email protected]Lediana Sufina[email protected]Muchlis[email protected]Ossi Ferli[email protected]Sulistyowati[email protected]Will Andilla Darniaty[email protected]Wiwi Idawati[email protected]Arif Bahtiar[email protected]<p>Sebagai wujud pelaksanaan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, maka Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) STIE Indonesia Banking School melakukan upaya penerbitan book chapter atau bunga rampai yang berisi kumpulan hasil penelitian dosen dan mahasiswa dengan tema ekonomi, perbankan, manajemen dan akuntansi pada periode waktu sebelum, selama dan sesudah Pandemi Covid-19.</p> <p>Penelitian pada periode Pandemi Covid-19 tersebut dilakukan untuk mengetahui dampaknya terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat khususnya bidang ekonomi, perbankan konvensional & syariah, lembaga keuangan, dan tata kelola perusahaan. Pendekatan penelitian yang beragam menunjukkan adanya upaya untuk memahami permasalahan tersebut secara lebih komprehensif dan juga beragamnya kompetensi yang dimiliki dosen dalam melaksanakan penelitian. Bunga rampai ini diharapkan menjadi rujukan bagi para pihak yang menaruh minat atas penelitian dan praktisi bidang keuangan, perbankan, keuangan syariah, marketing dan SDM.</p> <p>Bunga rampai ini terdiri atas tiga Bab. Penelitian dampak pandemi terhadap sektor akuntansi disajikan pada Bab 1, pada sektor keuangan dan pasar modal pada Bab 2, dan terhadap keuangan islam pada Bab 3. Penulis menyadari bahwa bunga rampai ini masih belum sempurna, sehingga penulis menerima saran yang membangun. Semoga bunga rampai ini bermanfaat bagi pembaca.</p>2023-12-19T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 IBS Presshttps://press.ibs.ac.id/index.php/ibspress/catalog/book/4Proceedings of International Conference on Banking and Finance (ICBF)2025-04-25T02:05:02+00:00Nuri Wulandari[email protected]Antyo Pracoyo[email protected]Chico A. E. Hindarto[email protected]Whony Rofianto[email protected]Taufiq Hidayat[email protected]Wiwi Idawati[email protected]R. Bambang Budhijana[email protected]Sulistyowati[email protected]Sudaporn Samwong[email protected]Bogdan Nichifor[email protected]Johan de Jager[email protected]Arif Bahtiar[email protected]<p>The conference is initiated by Indonesia Banking School as a response to the changes of financial services industry globally. A decade ago, traditional financial services institutions such as banks and financing companies dominated financial services. However, the power of technology to increase speed and transparency, reduce costs, and provide access to underbanked communities has created a digital revolution in the financial sector. This revolution is driving fundamental changes in financial services, including payment, financing, investment, and financial planning, collectively known as digital financial innovation.</p> <p>The rapid digitalization of finance is a necessity, and traditional financial institutions must increase their ability to adapt to the new wave of digital innovation. The drive towards digital transformation in traditional finance is motivated not only by efficiency but also by the desire to retain existing customers who demand a more convenient and efficient financial transaction process. The development of technology has also led to the emergence of new business models in finance, with an increase in start-ups and technology companies providing financial services.</p> <p>Fintech companies have transformed financial services into an engine for economic growth by opening financial access and becoming catalysts for the rapid growth of the digital economy through innovative and interconnected financial services. The wide scope of innovation includes banking and financing products such as digital lending and payments, insurtech in the insurance industry, and robo-advisors and crowdfunding in the capital market industry. The increased availability of open banking platforms and the wider use of artificial intelligence across the financial services ecosystem have been driving the development of the fintech industry.</p> <p>Sustainable Society refers to sustainable communities which according to World Bank include four dimensions or characteristic. First dimension that signify a sustainable society is one that are environmentally sustainable. Second, Sustainable communities are resilient to social, economic, and natural shocks. Third, Sustainable Communities are inclusive communities. They bring all dimensions of society and all groups of people—including the marginalized and vulnerable—into their markets, their services, and their development. And finally, Sustainable Communities are competitive communities that can stay productive and generate jobs for members of the community. Therefore, the objective of building inclusive, resilient, competitive, and sustainable cities and communities is essential for achieving the Sustainable Development Goals by 2030.</p> <p>Align with World Bank, the global financial industry should address the digital transformation with a sustainable society mindset. This objective requires strong collaboration of all stakeholders, including triple-helix: industry, regulator and academic.<br>To achieve the right balance between facilitating digital financial innovation and ensuring strong financial consumer protection and supervisory frameworks, it is necessary to continuously develop the digital financial innovation ecosystem. Digital innovation thrives in a robust ecosystem where investment, accelerator, and talent connect with regulation and customer protection. Regulating technology-driven financial innovation benefits from collaboration between stakeholders and strategic industry partners.</p> <p>Indonesia Banking School as a Higher Education Institution eager to contribute with regulator and industry to enrich the discussion towards the above agenda. With a strong network of universities, Indonesia Banking School initiate an International and National Conference in 2023 to give a theoretical and practical thinking and the latest research of the issue in three broad areas: Digital Banking and Financial Innovation, Sustainable Finance and Islamic Banking and Finance.</p> <p>The International Conference on Banking and Finance is hoping to be an academic platform:</p> <ul> <li>To discuss the challenges and opportunities of the digital financial services revolution, and its impact on the financial system, environment sustainability and economy globally and in Indonesia.</li> <li>To explore innovative financial technologies and business models that can promote financial inclusion, inclusivity in general to address social and economic challenges.</li> <li>To identify and address the risks associated with digital financial innovation and develop regulatory frameworks that can ensure industry sustainability, consumer protection, mitigate risks, and promote competition.</li> <li>To foster collaboration and knowledge-sharing between stakeholders, such as government institutions, technology companies, universities, and regulators, to develop a supportive and comprehensive digital financial ecosystem that can drive economic growth and promote financial inclusion in Indonesia.</li> </ul>2023-11-06T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 IBS Presshttps://press.ibs.ac.id/index.php/ibspress/catalog/book/3Prosiding National Conference on Banking and Finance2025-04-16T04:52:50+00:00Nuri Wulandari[email protected]Antyo Pracoyo[email protected]Chico A. E. Hindarto[email protected]Whony Rofianto[email protected]Taufiq Hidayat[email protected]Wiwi Idawati[email protected]R. Bambang Budhijana[email protected]Sulistyowati[email protected]Arif Bahtiar[email protected]<p>Konferensi ini diprakarsai oleh Indonesia Banking School sebagai respon terhadap perubahan industri jasa keuangan secara global. Satu dekade yang lalu, lembaga jasa keuangan tradisional seperti bank dan perusahaan pembiayaan mendominasi jasa keuangan. Namun, kekuatan teknologi untuk meningkatkan kecepatan dan transparansi, mengurangi biaya, dan menyediakan akses kepada masyarakat yang tidak memiliki rekening bank telah menciptakan revolusi digital di sektor keuangan. Revolusi ini mendorong perubahan mendasar dalam layanan keuangan, termasuk pembayaran, pembiayaan, investasi, dan perencanaan keuangan, yang secara kolektif dikenal sebagai inovasi keuangan digital.</p> <p>Digitalisasi keuangan yang pesat merupakan sebuah kebutuhan, dan lembaga keuangan tradisional harus meningkatkan kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan gelombang baru inovasi digital. Dorongan menuju transformasi digital dalam keuangan tradisional tidak hanya dimotivasi oleh efisiensi tetapi juga oleh keinginan untuk mempertahankan pelanggan yang menginginkan proses transaksi keuangan yang lebih nyaman dan efisien. Perkembangan teknologi juga menyebabkan munculnya model bisnis baru di bidang keuangan, dengan meningkatnya jumlah start-up dan perusahaan teknologi yang menyediakan jasa keuangan.</p> <p>Perusahaan Fintech telah mentransformasikan layanan keuangan menjadi mesin pertumbuhan ekonomi dengan membuka akses keuangan dan menjadi katalis bagi pesatnya pertumbuhan ekonomi digital melalui layanan keuangan yang inovatif dan saling terhubung. Cakupan inovasi yang luas mencakup produk perbankan dan pembiayaan seperti pinjaman dan pembayaran digital, insurtech di industri asuransi, serta robo-advisor dan crowdfunding di industri pasar modal. Meningkatnya ketersediaan platform perbankan terbuka dan meluasnya penggunaan kecerdasan buatan di seluruh ekosistem jasa keuangan telah mendorong perkembangan industri fintech.</p> <p>Masyarakat Berkelanjutan mengacu pada komunitas berkelanjutan yang menurut Bank Dunia mencakup empat dimensi atau karakteristik. Dimensi pertama yang menandakan masyarakat berkelanjutan adalah masyarakat yang ramah lingkungan. Kedua, Masyarakat yang berkelanjutan memiliki ketahanan terhadap guncangan sosial, ekonomi, dan alam. Ketiga, Komunitas Berkelanjutan adalah komunitas yang inklusif. Mereka membawa seluruh dimensi masyarakat dan kelompok masyarakat—termasuk kelompok marginal dan rentan—ke dalam pasar, layanan, dan pembangunan mereka. Dan yang terakhir, Komunitas Berkelanjutan adalah komunitas kompetitif yang dapat tetap produktif dan menciptakan lapangan kerja bagi anggota komunitas. Oleh karena itu, tujuan membangun kota dan komunitas yang inklusif, berketahanan, kompetitif dan berkelanjutan sangat penting untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan pada tahun 2030.</p> <p>Sejalan dengan Bank Dunia, industri keuangan global harus mengatasi transformasi digital dengan pola pikir masyarakat yang berkelanjutan. Tujuan ini memerlukan kolaborasi yang kuat dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk triple-helix: industri, regulator, dan akademisi. Untuk mencapai keseimbangan yang tepat antara memfasilitasi inovasi keuangan digital dan memastikan kerangka perlindungan dan pengawasan konsumen keuangan yang kuat, ekosistem inovasi keuangan digital perlu terus dikembangkan. Inovasi digital tumbuh subur dalam ekosistem yang kuat di mana investasi, akselerator, dan talenta terhubung dengan regulasi dan perlindungan pelanggan. Regulasi inovasi keuangan berbasis teknologi mendapat manfaat dari kolaborasi antara pemangku kepentingan dan mitra industri strategis.</p> <p>Indonesia Banking School sebagai Perguruan Tinggi berkeinginan untuk berkontribusi bersama regulator dan industri untuk memperkaya pembahasan menuju agenda di atas. Dengan jaringan universitas yang kuat, Indonesia Banking School menginisiasi Konferensi Nasional pada tahun 2023 untuk memberikan pemikiran teoritis dan praktis serta penelitian terbaru tentang masalah ini di tiga bidang besar: Inovasi Digital dan Perbankan; Akuntansi, Tata Kelola Keuangan, dan Keberlanjutan; serta Ekonomi dan Keuangan Islam.</p>2023-11-06T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 IBS Presshttps://press.ibs.ac.id/index.php/ibspress/catalog/book/2Prosiding IBS National Conference on Business and Finance2025-04-16T04:51:17+00:00Nelmida[email protected]Enny Haryanti[email protected]Nuri Wulandari[email protected]Whony Rofianto[email protected]Sulistyowati[email protected]Vidiyanna Rizal Putri[email protected]Etikah Karyani[email protected]Batara Maju Simatupang[email protected]Indrayeni[email protected]Susi Nofitasari[email protected]Yuliani Larasati[email protected]Ahmad Setiawan Nuraya[email protected]Muhammad Zulhilmi[email protected]Annisa Luckytosari[email protected]Lediana Sufina[email protected]Andini Artanti Yodani[email protected]Amalia Husna[email protected]Farhan Azani[email protected]Rahmahnisa Gema Qurani[email protected]Silka Gurbach[email protected]Ceicilia Bintang Hari Yudhanti[email protected]Iman Sofian Suriawinata[email protected]Herwin Mopangga[email protected]Idel Eprianto[email protected]Darus Altin[email protected]Kania Oktavia Wibowo[email protected]Aurelie Vyandra[email protected]Tashadevi Alisia[email protected]Deliana Aryanti[email protected]Qonitat Az-Zahra Az-Zahra[email protected]Agus Widarjono[email protected]Bani Saad [email protected]Nada Yasya[email protected]Beatrice Alicia Maharani[email protected]Nabiila Putri Ardiansyah[email protected]Adinda Sabelia[email protected]Taufiq Hidayat[email protected]Muhammad Luthfi Haiban[email protected]Ossi Ferli[email protected]Ajeng Annisa Rahma[email protected]Dona Ertika Shafira[email protected]Yoshua William[email protected]Deni Wardani[email protected]René Johannes[email protected]Renato Franklin Johannes[email protected]Yuvensius Sri Susilo[email protected]Laurensius Farel Dwi Putranto[email protected]Thessa Lonica[email protected]Faradila Meirisa[email protected]Putri Anggreni[email protected]Retno Budi Lestari[email protected]Ayu Rahayu Nurhalizah[email protected]M. Rian Afwan[email protected]Rema Injani Milenia[email protected]Afnizal Zulfan Ariffandi[email protected]Edi Komara[email protected]Nur Mardlatillah Islamiati[email protected]Nur Intannia Putri[email protected]Jihan Putri Zalmaida[email protected]Ratnawati Raflis[email protected]Ariq Akbar Rabbani[email protected]Fildan Fanani[email protected]Widia Sabilla[email protected]Lorenzo Pramudya Effendi[email protected]Erric Wijaya[email protected]Arina Salsabela[email protected]Disya Seviana[email protected]Eunike Tiara[email protected]Ade Onny Siagian[email protected]Devina Marliza Hutagalung[email protected]Siti Afifah[email protected]Puteri Andika Sari[email protected]Alvien Nur Amalia[email protected]Sparta[email protected]Diah Setyorini Gunawan[email protected]Purnama Putra[email protected]Rafika Rahmawati[email protected]Fadia Andalni[email protected]Rahmaita[email protected]Vidiyanna Rizal Putri[email protected]Fadya Syahira Saputra[email protected]Kathryn Sugara[email protected]Trisnadi Wijaya[email protected]Usnia Wati Keristin[email protected]Lilis Endang Wijayanti[email protected]Revi Arti Susandi[email protected]Retno Dwi Ningtyas[email protected]Neisya Niong Pratama[email protected]Maylasofa Ayuningtyas[email protected]Siti Jumiyati[email protected]Linda Lestari[email protected]Siti Atika[email protected]Tika Ayu Kuswandari[email protected]Will Andilla Darniaty[email protected]Mayta Tri Lestari[email protected]Siti Jumiyati[email protected]Yance Alexander Pangkerego[email protected]Anugrah Cahya Ningtias[email protected]Sufriandio[email protected]Fina Ayu Lestari[email protected]Nova Novita[email protected]Arif Bahtiar[email protected]<p>Menghadapi tantangan perkembangan keuangan berkelanjutan disertai dengan adanya perkembangan cepat inovasi teknologi dalam era pasca pandemi Covid-19, penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten menjadi salah satu kunci utama. Digital Talent yaitu SDM dengan kemampuan menguasai teknologi digital diperlukan dalam melakukan transformasi pada model bisnis Sektor Jasa Keuangan dalam rangka mencapai dan menjaga Keuangan Berkelanjutan. Sementara itu, dalam rangka mengakselerasi implementasi keuangan berkelanjutan untuk mendukung ekonomi hijau, juga dibutuhkan perubahan paradigm atau shifting paradigm pada sektor riil dan sektor jasa keuangan dari kegiatan usaha business as usual menjadi green economic model. Sustainable Finance diharuskan menjadi roda pendorong proses transisi dari high carbon-based economy ke low carbon based-economy yang lebih ramah lingkungan.</p> <p>Berkenaan dengan hal tersebut, STIE Indonesia Banking School menyelenggarakan The 2nd Indonesia Banking School National Conference on Business and Finance (NCBF) 2022 dengan tema “Membangun Digital Talent dan Low Carbon Economy untuk Keuangan Berkelanjutan”. The 2nd Call for Paper & National Conference IBS 2022 terbagi dalam empat kelompok Bidang Keilmuan yaitu Financial Governance & Sustainability, Digital Finance & Management, Islamic Finance & Banking, dan Accounting.</p> <p>Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi media bagi para pendidik, peneliti, praktisi dan mahasiswa di seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia untuk mempresentasikan dan mendiskusikan bidang keilmuan yang relevan dengan tema seminar.</p> <p>The 2nd Call for Paper & National Conference Indonesia Banking School tahun 2022 ini tidak mungkin akan dapat terselenggara dengan lancar tanpa dukungan berbagai pihak internal maupun eksternal. Untuk itu, saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para sponsor khususnya kepada Bank Indonesia – Kantor Perwakilan Dalam Negeri Wilayah DKI Jakarta, dan kepada Bank Tabungan Negara. Perkenankan juga kami dengan kerendahan hati dan rasa hormat menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmatnya.</p>2022-08-11T00:00:00+00:00Copyright (c) 2022 IBS Presshttps://press.ibs.ac.id/index.php/ibspress/catalog/book/1Prosiding Seminar Nasional & Call for Papers STIE Indonesia Banking School 20212025-02-26T07:30:51+00:00Hayu Susilo Prabowo[email protected]Nelmida[email protected]Edi Komara[email protected]Whony Rofianto[email protected]Sulistyowati[email protected]Vidiyanna Rizal Putri[email protected]Asri Noer Rahmi[email protected]Alfian Diaz Alfredo[email protected]Ayunita Ajengtiyas Saputri Mashuri[email protected]Andy Setiawan[email protected]Annisa Agripina[email protected]Ossi Ferli[email protected]I Nyoman Bontot[email protected]Lisa Atika Nada[email protected]Wiwi Idawati[email protected]Panubut Simorangkir[email protected]Mutiara[email protected]Muhammad Zaki Alfarrel[email protected]Annisa Nabila Yasmin[email protected]Nadiya[email protected]Randi Kurniawan[email protected]Satria Yudhia Wijaya[email protected]Recita Dwi Putri[email protected]Syafitri Oktavia Yuniar[email protected]Santi Rimadias[email protected]Meta Andriani[email protected]Mohamad Ramadhan Argakoesoemah[email protected]Sylvania Chavelle Picaulima[email protected]Rifqi Alif Nugraha[email protected]Fina Ayu Lestari[email protected]Tiara Poetri Ajeng Ariyanto[email protected]Fairuz Salsabila[email protected]Tri Gunarsih[email protected]Yossy Aria Primayudha[email protected]Yustin Nur Faizah[email protected]Moh Toyyib[email protected]Moh. Riskiyadi[email protected]Nur Hayati[email protected]Zeta Zalmania Musyifaa[email protected]Lidya Primta Subakti[email protected]Yoyoh Guritno[email protected]Zulfatun Ni’mah[email protected]Neny Nopita Dewi[email protected]Fitri Santi[email protected]Trisna Murni[email protected]Ali Syah Putra[email protected]Tomi Yulianto[email protected]Dhuha Safria[email protected]Muhammad Amir Ingratubun[email protected]Mulyani Tandy[email protected]Vincent Jonathan[email protected]Titin Pranoto[email protected]Nany Chandra Marsetio[email protected]Batara Maju Simatupang[email protected]Vinny Alysha Rahma[email protected]Susan Oktaviani BR Bangun[email protected]Kristinova Woro Adaningrum[email protected]Fira Alya Putri[email protected]Dwi Jaya Kirana[email protected]Iyan Aswell[email protected]Selly Beauty Wahayu[email protected]Tiara Turay[email protected]Lucy Chairoel[email protected]Apriyanti Fatima Putri[email protected]Marissa Grace Haque[email protected]Nairobi[email protected]Erni Hendrawaty[email protected]Agrianti Komalasari[email protected]Nuzul Inas Nabila[email protected]Mutiasari Nur Wulan[email protected]Dyah Kartika[email protected]Ade Onny Siagian[email protected]Asep Muhammas Lutfi[email protected]Aris Ariyanto[email protected]Hadion Wijoyo[email protected]Dodi Supriyanto[email protected]Andi Vera Trinova[email protected]Rukanda Ahmad Sulanjana[email protected]Rene Johannes[email protected]Mercedes Daimler Benz Ernanda[email protected]Ni Nyoman Ratih Widyasari[email protected]Huda Salsabila[email protected]Mitra Sami Gultom[email protected]Kinanti Widya Pangestika[email protected]Albert Manuel[email protected]Akhmad Saebani[email protected]Munasiron Miftah[email protected]Genta Al Rizky Yusuf[email protected]Erna Hernawati[email protected]Praptiningsih[email protected]Husnia[email protected]Margaretha Yosilia Paskalovana[email protected]Ira Geraldina[email protected]Muhamad Alif Ilmadia Purnomo[email protected]Dwi Jaya Kirana[email protected]Andy Setiawan[email protected]Oki Ragil Wardana[email protected]Sparta[email protected]Tri Diana[email protected]Ira Geraldina[email protected]Satria Yudhia Wijaya[email protected]Yuli Tri Cahyono[email protected]Wahyu Candra Aulia Yuswandaru[email protected]Cindy Amanda[email protected]Faiza Rizqia[email protected]Febri Rahadi[email protected]Rahmaita[email protected]Dheani Nadya Karinda[email protected]Sandra Salim[email protected]Syla Putri Sukmawati[email protected]Dikdik Saleh Sadikin[email protected]Arif Bahtiar[email protected]<p>Di tengah pandemi COVID-19 serta berbagai tantangan global dan nasional, transformasi ekonomi melalui pengembangan ekonomi dan keuangan syariah menjadi semakin penting untuk mendukung pemulihan ekonomi dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.<br />Perkembangan ekonomi digital didorong pesatnya kemajuan teknologi digital mendorong new business model, serta perubahan market structure dan prilaku konsumen maupun produsen. Hal tersebut akan memengaruhi terjadinya perubahan struktur perekonomian, jalur transmisi digitalisasi ekonomi dan dampaknya pada pertumbuhan dan kestabilan ekonomi Akselerasi ekonomi dan keuangan digital syariah tergambar dari meningkatnya transaksi produk halal melalui e-commerce marketplace yang didominasi produk fesyen dgn pangsa 86,63% dari total transaksi.<br />Bank Indonesia bersama stakeholder terkait dan otoritas lainnya saling bersinergi mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, salah satunya melalui penyusunan Blueprint Kebijakan Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia. Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025 hadir sebagai solusi untuk menjawab tantangan di era digital. BSPI 2025 memiliki 5 (lima) Visi yang dirumuskan sekaligus menjadi target akhir dari arah kebijakan jangka panjang Bank Indonesia untuk berkontribusi dalam membentuk ekosistem digital yang sehat sekaligus mampu menjamin pelaksanaan tugas dan kewenangan Bank Indonesia sebagai lembaga bank sentral.<br />1. Integrasi ekonomi-keuangan digital nasional<br />2. Digitalisasi perbankan<br />3. Interlink antara fintech dengan perbankan<br />4. Keseimbangan antara inovasi dengan consumers protection, integritas dan stabilitas serta<br />persaingan usaha sehat.<br />5. Kepentingan nasional dalam ekonomi-keuangan digital antar negara<br />SPI 2025 mendukung integrasi ekonomi keuangan digital nasional, sehingga menjamin fungsi bank sentral dalam proses peredaran uang, kebijakan moneter, dan stabilitas sistem keuangan, serta mendukung inklusi keuangan.</p>2021-11-11T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 IBS Press